Saturday, August 9, 2008

Pulang Kampung Naik Sepeda Motor?

Semenjak kenaikan harga BBM yang terakhir bulan May 2008 yang lalu semakin banyak saja orang menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan pribadi karena bahan bakarnya yang jauh lebih irit. Di komplek saya yang penghuninya sekitar 200 keluarga hampir semuanya mempunyai sepeda motor walau mereka sudah memiliki mobil bahkan di antaranya lebih dari satu mobil. Menurut laporan bahwa sepanjang semester 1 2008 ini penjualan motor meningkat sekitar 50% dibanding tahun 2007 atau dengan total penjualan mendekat 3 juta unit!. Wow, sungguh penjualan yang luar biasa. Selain disebabkan oleh kenaikan harga BBM penjualan motor juga didongkrak oleh kemudahan di dalam mendapatkan pembiayaan dari bank dan leasing sehingga orang yang berpenghasilan rendahpun bisa mendapatkan kredit motor.

Kami juga sejak Juni lalu membeli motor Suzuki Skywave Bebek Matic, yah ternyata asyik juga menggunakan motor lebih dinamis, lebih cepat dan bebas. Waktu tempuh bisa setengahnya dari pada naik mobil dan iritnya seperempat dari naik mobil. Sebagai perbandingan dengan jumlah kunjungan dan jarak yang sama kalau menggunkan Kijang Innova rata-rata kami mengeluarkan 75 ribu tapi kalau dengan Skywave cukup 18 ribu saja atau 3 liter saja. Yah memang kenyamannya berbeda tapi semua bisa diatur. Misalnya kalau naik motor perlu proses "pengadaman" dulu setelah sampai karena memang selama dalam perjalanan panasnya luar biasa apalagi kalau macet, badan seperti direbus.

Oke mari kita ke judul di atas, pulang kampung naik sepeda motor? Kalau kampungnya tidak terlalu jauh misalnya ke sekitar pulau Jawa yah.. itu masih dalam jangkauan. Tapi bagaimana kalau pulang kampungnya ke Padang, Pekanbaru atau Medan yang jaraknya lebih dari 1,500 km, masih mungkinkah dengan menggunakan sepeda motor? Jawabnya sangat mungkin.
Saya pun sempat kaget ketika teman saya satu kampung beberapa waktu yang bercerita bahwa lebaran lalu dia kawan-kawan sebanyak 8 orang pulang kampung ke Payakumbuh SUMBAR dari Jakarta naik sepeda motor. Wow.... ini memang suatu yang mencengangkan buat saya. Dulu selama 8 tahun berturut-turut saya pulang ke Payakumbuh mengendarai mobil.. tapi capeknya minta ampun, diperlukan waktu antara 28 sampai 35 jam.
Bagaimana dengan menggunakan sepeda motor? menurut teman saya ini ternyata waktu tempuhnya juga hampir sama sekitar 35 jam. Bagaimana caranya, mereka setiap 2 atau 3 jam berhenti dan beristirahat sambil mendinginkan mesin. Pada malam hari mereka berhenti beberapa jam dan mereka banyak berjalan di siang hari.
Dari segi biaya pulang kampung dengan sepeda motor ongkosnya relatif rendah di bandingkan dengan naik mobil. Kalau dengan mobil yang rata-rata menggunakan bensin 1:10 maka untuk sekali jalan ke Payakumbuh berjarak 1,600 km diperlukan 160 liter bensin atau setara dengan 960 ribu rupiah, nah kalau naik motor diperlukan sekitar 40 liter (rata-rata 1:40) atau sekitar 240 ribu rupiah. Tapi kalau dihitung dari biaya perorangnya maka naik mobil masih lebih irit, kalau mobil dengan 7 penumpang 1 orang biayanya cuma 137,5 ribu rupiah!. Jadi mau naik apa pulang kampung kali ini? Jangan lupa diperhitungkan faktor resikonya, naik motor kalau sedikit saja oleng atau ngantuk bisa celaka.

Atau mau pulang kampung naik Moge atau Motor Gede? itu lebih asyik lagi, tapi tidak semua orang punya. Mungkin teman saya pak Yani yang bisa... Karena teman ini punya Moge jenis touring dan minggu depan ini mau tour bersama komunitasnya ke Bali naik Moge...

No comments: